22 April 2013


ChouCho awalnya membentuk band Lotus pada tahun 2007 ketika masih di sekolah tinggi dan melakukan cover lagu dari anime. Mulai bulan Juni 2008, ChouCho mulai mengirimkan video dari bernyanyi pada Nico Nico Douga situs berbagi video.Pada tanggal 27 Juli 2011, dia membuat debut major nya dengan single "Kawaru Mirai" (カワルミライ?, Lit. "Mengubah masa Depan "), yang digunakan sebagai lagu pembuka untuk anime TV 2011 Heaven's Memo Pad.

soundtrack Kawaru Mirai - Heaven's Memo Pad
Single kedua "Authentic simfoni" dirilis pada tanggal 26 Oktober 2011 dan digunakan sebagai tema pembuka untuk anime 2011 Mashiroiro Symphony. Pada bulan Agustus 2011, ia merilis album Lapis dengan produser Junky.

soundtrack Authentic simfoni - Mashiro Iro Shymphony
Single ketiga ChouCho itu "Harmonia" (? ハルモニア) dirilis pada tanggal 23 November 2011 dan digunakan sebagai ending theme untuk 2011 asli animasi seri video The Legend of Heroes: Trails in the Sky.

soundtrack The Legend of Heroes: Trails in the Sky.
Keempat single "Million of Bravery" dirilis pada 21 Maret 2012 dan digunakan sebagai lagu tema untuk 2012 video game Kaku-San-Sei Million Arthur.

soundtrack Kaku-San-Sei Million Arthur
Single kelima "Yasashisa no Riyu" (優し さ の 理由?, Lit. "Alasan Kebaikan") dirilis pada 2 Mei 2012 dan digunakan sebagai lagu pembuka untuk anime Hyoka 2012.
 
soundtrack Yasashisa no Riyu - Hyouka
ChouCho merilis debut album solo Flyleaf pada tanggal 8 Agustus 2012, yang berisi semua single dirilis sebelumnya.
Keenamnya single "DreamRiser" dirilis pada tanggal 24 Oktober 2012 dan digunakan sebagai lagu pembuka untuk anime 2012 Girls and Panzer.

soundtrack DreamRiser - Girls and Panzer
Ketujuh tunggal "Sora ke Kimi no Message" (空 と キミ の メッセージ?, Lit. "Message from Heaven to You") akan dirilis pada 22 Mei 2013 dan akan digunakan sebagai ending theme untuk anime TV 2013  Gargantia on the Verdurous Planet.
gargantia.png
soundtrack Gargantia on the Verdurous Planet.

Career ChouCho

Posted by mc narashi sanada
Vocaloid (ボーカロイド Bōkaroido?) Adalah synthesizer suara menyanyi. Sinyal bagian pengolahan dikembangkan melalui proyek penelitian bersama yang dipimpin oleh Kenmochi Hideki di Pompeu Fabra University di Spanyol pada tahun 2000 (tim yang sama yang kemudian mendirikan Voctro Labs) dan awalnya tidak dimaksudkan untuk menjadi proyek komersial penuh. Didukung oleh Yamaha Corporation, itu mengembangkan perangkat lunak ke dalam produk komersial "Vocaloid." Perangkat lunak ini memungkinkan pengguna untuk mensintesis bernyanyi dengan mengetikkan lirik dan melodi. Menggunakan teknologi sintesis dengan vokal khusus tercatat aktor suara atau penyanyi. Untuk membuat lagu, pengguna harus memasukkan melodi dan lirik. Sebuah piano roll jenis antarmuka digunakan untuk memasukkan melodi dan lirik dapat dimasukkan pada setiap catatan. Perangkat lunak ini dapat mengubah tekanan dari pengucapan, tambahkan efek seperti vibrato, atau mengubah dinamika dan nada suara. Setiap Vocaloid dijual sebagai "penyanyi dalam kotak" dirancang untuk bertindak sebagai pengganti untuk seorang penyanyi yang sebenarnya. Perangkat lunak ini awalnya hanya tersedia dalam bahasa Inggris dimulai dengan yang pertama Vocaloids Leon dan Lola, dan Jepang dengan Meiko, tapi Vocaloid 3 telah menambahkan dukungan untuk Spanyol untuk Spanyol baru Vocaloids Bruno dan Clara, China untuk Luo Tianyi dan Korea untuk See U.



Perangkat lunak ini ditujukan untuk musisi profesional serta pengguna komputer musik ringan dan sejauh ini telah terjual pada gagasan bahwa satu-satunya batas adalah kemampuan pengguna sendiri. kelompok musik Jepang Livetune dari Victor Entertainment dan Supercell dari Sony Music Entertainment Jepang telah merilis lagu-lagu mereka menampilkan Vocaloid sebagai vokal. Jepang label rekaman Keluar Tunes Quake Inc juga merilis album kompilasi yang menampilkan Vocaloids.Seniman seperti Mike Oldfield juga telah menggunakan Vocaloids dalam pekerjaan mereka untuk kembali penyanyi vokal dan sampel suara.



Vocaloids synthesizer

Posted by mc narashi sanada
21 April 2013

Bahasa Indonesia mengenal pengelompokan kosa dalam bentuk kelas kata. Tata bahasa Indonesia banyak pendapat para mengenai jumlah dan jenis kelas kata. Kelas kata terdiri dari seperangkat kategori morfologis yang tersusun dalam kerangka sistem tertentu yang berbeda dan sistem kategori morfologis kelas kata lain. Kategori morfologis adalah sederetan kata yang memiliki bentuk gramatikal dan makna gramatikal yang sama. Setiap kategori morfologis itu terbentuk oleh prosede morfologis tertentu. Prosede morfologis adalah pembentukan kata secara sinkronis. Prosede morfologis itu ada dua macam yaitu derivasi dan intleksi. Derivasi adalah prosede morfologis yang menghasilkan kata-kata yang makna leksikalnya berbeda dari kata pangkal pembentuknya. Sebaliknya, infleksi menghasilkan kata-kata yang bentuk gramatikalnya berbeda-beda, tetapi leksemnya tetap seperti pada kata pangkalnya.
Kategori Morfologi Kelas Kata Bahasa Indonesia dapat dibedakan atas:
1. Kelas Nomina
Untuk menentukan suatu kata termasuk nomina, digunakan penanda valensi sintaktis karena perangkat kategori morfologis pembangun kerangka sistem morfologi nomina itu ditandai oleh valensi sintaktis yang sama, yaitu (1) mempunyai potensi berkombinasi dengan kata bukan, (2) mempunyai potensi didahului oleh kata di, ke, dari, pada.
Kelas nomina yang ditemukan dan data terdiri dan: (1) nomina murni, yakni nomina yang tidak berasal dari kelas kata lain, (2) nomina deverbal, yakni nomina yang terbentuk dari verba.
a. Nomina Murni
Nomina murni terdiri dari nomina dasar (monomorfemis) dan nomina turunan (polimorfemis). Nomina turunan yang terbentuk dari kata-kata nomina disebut nomina denominal.
Ø Nomina Dasar
Nomina murni berbentuk dasar yang ditemukan pada data ada lima macam yaitu:
Contoh: anak,baju, kepala, orang, nasi rumah, pakaian, pasar, perut, piring, plastik, rejeki, salak, logam lengan, lantai, lekaki, kursi, kota, panggung, kilometer, kelas, kaos, jalan, huja, gerimis, gelas, gambar, buah, ujung, uang, tempat, televisi,teh, tangan, tamu, tali, sisi, sepatu, wong, bulan, mata,
Ø Nomina Denominal
Nominal denominal yang d.temukan pada data, terdin dari beberapa kategori morfologis. Semuanya terbentuk dengan denvasi, berpangkal pada nomina dasar, yakni:
Ø Kategori D-an.’
Kategori ini menyatakan makna ‘daerah/wilayah/komplek/kurnpulan sesuatu yang tersebut pada pangkal pembentukan’. Contoh: pakaian,
Ø Kategori D-an”
Kategori ini menyatakan makna ‘hasil’. Contoh: ikatansebutan
Ø Kategori se-D
Kategori ini menyatakan makna ‘satu”. Contoh: sebatangkara
Ø Kategori D-D1-an
Kategori ini menyatakan makna ‘seperti’. Contoh: orang-orangan
Ø Kategori per-D-an’
Kategori ini menyatakan makna “hal’ . Contoh: perhatian
Ø Kategori ke-D-an’
Kategori ini menyatakan makna “hal’ . Contoh:kesempatan
Ø Kategori pcng-D-an
Kategori ini menyatakan makna ‘proses’. Contoh: pengalaman
b. Nomina Transposisi
Dari data nomina transposisi tidak ditemukan dalam kartu kata
2. Kelas Verba
Untuk menentukan suatu kata termasuk verba, digunakan valensi sintaktis karena perangkat kategori pembangun kerangka sisteni morfologi verba itu ditandai oleh valensi sintaktis yang sama, yaitu mempunya; potensi berkomhinasi dengan kata: tidak, sudah, sedang, akan, baru, telah, belum, mau, hendak,
Kelas verba yang ditemukan pada data terdiri dari (1) verba murni, yakni verba yang tidak berasal dari kelas kata lain, (2) verba denominal, yakni verba yang terbentuk dari nomina, (3) verba deadjektival, yakni verba yang terbentuk dan adjektiva, (4) verba denuineral, yakni verba yang terbentuk dari numeralia, dan (5) verba depronominal, yakni verba yang terbentuk dari pronomina.
a. Verba Murni
Verba murni terdiri dari verba dasar (monomorfemis) dan verba tur. (polimorfemis). Verba turunan yang terbentuk dan kata-kata verba disebut verba diverbal.
Ø Verba Dasar
Verba murni, berbentuk dasar yang ditemukan pada data ada yaitu: ada, bangkit, pergi, puasa, pulang, balik, makan, mampir, datang, ucap, ubah, turun, tinggal, terima, singgah ,aman ,
Ø Verba Deverbal
Verba deverbal yang ditemukan pada data, terdiri dari beberapa kategori morfologis, yaitu:
1) Kategori di-D
Kategori ini menyatakan makna ‘tindakan disengaja berfokus sasaran”. Contoh: diangkat, à verba 1
2) Kategori ter-D”
Kategori ini menyatakan makna “dapat di’.
Contoh: tersenyum à verb 1
3) Kategori meng-D
Kategori ini menyatakan makna ‘tindakan yang disengaja berfokus pelaku’.
Contoh: menyeret, menempel, menukar, mengangguk,memakai, menuju, meniru, mengangkat, memakai àverba 1
4) Kategori meng-(D-i)
Kategori ini menyatakan makna ‘lokatif.
Contoh: menyikapi, mempunyai à verba 2
5) Kategori meng-(D-kan)
Kategori ini menyatakan makna ‘benefaktif/direktif
Contoh: meneruskan, menyilakan, menyebabkan à verba 1
6) Kategori ber-D-an
Kategori ini menyatakan makna ‘malakukan perbuatan berlangsung lama, bisa sendiri atau dengan orang lain’.
Contoh: berpandangan à verba 2
7) Kategori ber-D
Kategoii ini menyatakan makna ‘tindakan bcrlangsung lama’.
Contoh: berakhir, berada, berteduh à verba 2,
8) Kategori meng-D
Kategori ini menyatakan makna ‘proses/keadaan’.
Contoh: melompatà verba 2
b. Verba Transposisi
Verba Denominal
Verba denominal yang ditemukan pada data meliputi enam kategori morfologis, yaitu.
1) Kategori meng-D
Kategori ini diderivasikan dari nomina kategori D melalui derivasi zero sehingga terbentuk verba kategori D yang menyatakan makna ‘tindakan yang disengaja berfokus pelaku’.
Contoh: menutup, meningkat à verba I
2) Kategori meng-(D-i)
Kategori ini berasal dari nomina kategon D kemudian dMenvasikan verba kategori D-i yang maknanya ‘lokatif. Contoh. menangani à verba 2
3) Kategori di-(D-i)
Kategori ini berasal dari nomina kategori D kemudiun diderivasikan menjadi verba kategori D-i yang mempunyai makna ‘kausatif.
Contoh: ditandatangani à verba 2
4) Kategori meng-(D-kan)
Kategori ini berasal dari nomina kategori D kemudian diderivasikan menjadi verba kategori D-kan yang menyatakan makna ‘kausatif.
Contoh: rnerupakan à verba 2
5). Kategori di-(D-kan)
Kategori berasal dari nomina kategori D kemudian diderivasikan menjadi verba kategori D-kan yang menyatakan makna ‘kausatif.
Contoh: disebutkan, dimanfaatkan, disimpulkan, dilaksanakan, dilakukan à verba 2
6) Kategori ber-D
Kategori ini diderivasikan dari nomina kategori D dan menyatakan makna ‘tindakan berlangsung lama’.
Contoh: bertekad àverba 2
Ø Verba Deadjektival
Verba deadjektival yang ditemukan pada data, meliputi dim macam kategori morfologis, yaitu:
1) Kategori meng-(D-i)
Kategori ini berasal dari adjektiva kategori D kemudian diderivasikan menjadi verba kategori D-i yang menyatakan makna ‘kausatif.
Contoh: menjiwai, menghargai, menanggapi à verba 2
2) Kategori meng-(D-kan)
Kategori ini berasal dari adjektiva kategori D kemuadian diderivasikan menjadi verba kategori D-kan, yang menyatakan makna ‘kausatif.
Contoh: melaksanakan menyenangkan, melanjutkan à verba 2
Ø Verba Demimeral
Dari data hanya ditemukan salu kalegori morfologis verba denumeral, yaitu kategori meng-D, yang diderivasikan dari numeralia bentuk dasar yang menyatakan makna ‘proses/keadaan’.
Contoh: menyeluruh -» verba 2
Ø Verba Depronominal
Dari data hanya ditemukan satu kategori morfologis verba depronominal, yaitu kategori meng-(D-i), yang berasal dari pronomina bentuk dasar kemudian diderivasikan menjadi verba kategori D-i yang menyatakan makna ‘repetitif. Contoh: mengakui —>• verba 1
3. Kelas Adjektiva
Untuk menentukan suatu kata termasuk adjektiva, digunakan valensi sintaktis karena perangkat kategori morfologis pembangun kerangka sistem morfologi adjektiva itu ditandai oleh valensi sintaktis yang sama yaitu mempunyai potensi berkombinasi dengan kata: sangat, agak, paling, amat, sekali,
Kelas adjektiva yang ditemukan pada data hanya satu kategori morfologis, yaitu berupa adjektiva bentuk dasar yang terdiri dari:
Contoh: apes, aman, akrab, takut, basah, banyak, baik, bodoh, cukup, kerdil, salam, suka, sudah, tersinggung, berwibawa, terlalu, spona, serius, sering, cantik, tenang,
4. Kelas Numeralia
Untuk menentukan suatu kata lermasuk numeralia, digunakan valensi sintaktis karena perangkat kategori morfologis pembangun kerangka sistem morfologis numeralia itu ditandai oleh valensi: sintaktis yang sama yaitu dapat bergabung dengan nomina.
Kelas numeralia yang ditemukan pada data hanya ada satu macam yaitu nrmeralia murni. Adapun yang dimaksud numeralia murni adalah numeralia yang tidak berasal dari kelas kata lain. Numeralia murni ini terdiri dari numeralia dasar
monomorfemis) dan numeralia tunman (polimortemis). Numeralia turunan yang terbentuk dari kata-kata numeralia disebut niimeralia denumeral.
a. Numeralia Dasar
Numeralia murni berbentuk dasar yang ditemukan pada data ada dua macam, yaitu:
Contoh: sebuah, sederet, dua, tujuh, sembilan, setiap, seorang,
b. Numeralia Denumeral
Numeralia denumeral tidak ditemuka pada data kartu kata,
5. Kelas Adverbia
Untuk menentukan suatu kata termasuk adverbia, digunakan valensi sintaktis karena perangkat kategori morfologis pembangun kerangka sistem morfologi adverbia itu ditandai oleh valensi sintaktis yang sama yaitu dapat bergabung dengan verba.
Kelas adverbia yang ditemukan pada data hanya ada satu kategori morfologis, yaitu berupa adverbia bentuk dasar yang terdiri dari:
Contoh: tak, telah, akan, baru, sudah, sedang, saja, juga,
6. Kelas Pronomina
Pronomina yang ditemukan pada data meliputi tiga macam, yaitu:
a. Pronomina persona:
Contoh aku, suya,, anda, mereka.
bPronomina penunjuk:
Contoh: ituadalah
c. Pronomina penanya:
Contoh: bila, kapan.

Kelas Kata

Posted by mc narashi sanada
1 April 2013

J-CRS adalah sebuah perkumpulan pencari pengetahuan tentang jepang yang didirikan di SMK Negeri 8 Malang pada januari tahun 2013-an. kepanjangan dari J-CRS adalah (japannese culture research society), sebelum dibentuknya J-CRS nama grup ini sebenarnya adalah AMS (Atarashi Mirai Stavochema) yang artinya "Masa Depan Baru Stavochema" yang pernah meraih 2 buah piala yaitu:
  • juara 2 menggambar komik bahasa jepang yang diberikan kepada "Adn Agung"
  • juara 3 menggambar komik bahasa jepang yang diberikan kepada "jeffry gosti"
J-CRS sekarang memiliki 23 anggota tetap yang berada di SMK Negeri 8 Malang. kegiatan yang dilakukan oleh grup ini bukan hanya bahasa jepang akan tetapi sebagai berikut:
  • papercraft (Origami)
  • gambar anime (Manga)
  • bahasa jepang (Katakana)
  • bahasa jepang (Hiragana)
  • cosplay (Costum Play)
  • dan pengetahuan tentanghal-hal yang berkaitan dengan jepang (Sharing)
Grup ini di ketuai oleh jeffry gosti dari kelas X-Metro-A dan pembimbingnya adalah Pak Sultoni-sensei yang seorang guru Desain Grafis dan Desain web. grup ini dimulai setiap hari sabtu jam 12 siang setelah intra di SMK Negeri 8 Malang yang sudah di resmikan oleh wakil kepala sekolah dari kesiswaan yaitu pak Yoyok Prasetya, S.Pd.
ingin gabung..? di FaceBook search 'Japannese Culture Research Sosiety ~ (J-CRS)' aku tunggu kedatangan kalian.. ° • · ♡·♥ τнänk чöü ♥·♡ · • °

Article tentang J-CRS

Posted by mc narashi sanada


Kata penghubung ialah kata yang menghubungkan kata dengan kata dalam sebuah kalimat atau menghubungkan kalimat dengan kalimat dalam sebuah paragraf.

Kata Penghubung Intrakalimat
       Kata penghubung intrakalimat yaitu kata yang menghubungkan kata dengan kata dalam sebuah kalimat.
Contoh:

dan
atau
tetapi
sesudah
jika
agar
supaya
dengan
bahwa
karena
ketika
maka
sedangkan
hingga
meski
lalu
sambil
serta
apabila
lagi pula
andaikata
sebab
sebelum
selama
sehingga
seandainya
sekiranya
melainkan
semenjak
andaikan
bagaikan
asalkan
jangankan
walaupun
meskipun
kendatipun
lagi
hanya
sekalipun
sungguhpun
melainkan
sampai-sampai
tatkala
kecuali
seraya
sambil



Contoh kalimat:
1.    Semua usaha sudah ia lakukan, tetapi hasil yang ia dapat belum memuaskan.
2.    Ani bukan seorang pecandu masakan Padang, melainkan pecandu masakan Palembang.
3.    Ia sadar bahwa manusia hanya bisa berusaha.
4.    Ketika semua telah terjadi, barulah penyesalan itu datang.
5.    Kamu terlalu gemuk sampai-sampai motorku seperti mau patah.


Kata penghubung korelatif
Yaitu kata penghubung yang menghubungkan dua kata, frase, atau klausa, yang mengandung kedudukan sama.
baik… maupun….
…tidak…tetapi….
…bukan…melainkan….
makin…makin….
kian…kian….
sedemikian rupa …  sehingga….
tidak hanya… tetapi juga….
Contoh kalimat:
1.      Baik yang ia katakan maupun yang ia lakukan telah dimaafkan oleh penguasa.
2.      Tanah itu tidak berfungsi bagi orang Dayak, tetapi bagi orang Madura bila dimanfaatkan untuk membuat batu bata.
3.      Pak Amin bukan seorang petani, melainkan pemilik lahan.
4.      Sedemikian rupa ia merancang kegiatan itu, sehingga sangat sulit ditemukan kekurangannya.

Kata Penghubung Antarkalimat
Kata penghubung antarkalimat adalah kata yang menjadi penghubung antara kalimat yang satu dengan kalimat lainnya dalam satu paragraf. Dengan adanya kata penghubung ini, kalimat menjadi lebih padu.
Contoh:

akan tetapi
namun
oleh karena itu
jadi
dengan demikian
meskipun begitu
lagi pula



Kata penghubung antarkalimat ini penulisannya didahului  tanda koma.

Contoh kalimat:
    1.      Tidak ada pendekatan paling pas untuk mengarahkan remaja. Akan tetapi, pendekatan hati yang   dilakukan orang tua bisa mencapai hasil paling baik.
    2.      Ia telah bekerja keras. Siang malam ia mencari uang untuk sekolah anaknya. Oleh karena itu, tidak ada anaknya yang tidak berhasil.
    3.      Orang itu sangat sensitif. Ini tidak baik. Segala sesuatu yang berlebihan cenderung negatif. Lagi pula, sifat sensitif  tidak tepat untuknya karena ia seorang lelaki.
    4.      Kamu tidak pantas berbicara seperti itu. Kamu terlalu memperturutkan emosi. Meskipun begitu, kamu  masih bisa meminta maaf  kalau berjumpa lagi dengannya.
    5.      Ia sudah pergi jauh. Tak ada niatnya untuk kembali ke kampung halaman. Namun, semua yakin ia tidak akan bisa melupakan kedua orang tuanya.

Pengertian Kata Penghubung

Posted by mc narashi sanada

Copyright © hivolt yami -Black Rock Shooter- Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan